Benarkah Efek Makan Malam Berakibat Pada Kegemukan Alias Gembrot
Makan adalah kebutuhan manusia yang tidak bisa ditinggalkan. Biasanya
dalam satu hari orang standarnya akan makan sebanyak tiga kali. Lalu
yang menjadi pertanyaan, adakah waktu makan yang dapat berakibat pada
kegemukan? Perhatikan lah efek makan malam untuk tubuh anda yang kami
sajikan berikut ini.
Dari berbagai sumber, makan malam Kerap kali dijadikan sebagai alasan terhadap naiknya berat badan. Benarkah demikian?
Sebenarnya faktor egemukan alias gembrotnya seseorang banyak kemungkinan untuk dicari tahu alasannya. Adapun alasan atau kemungkinan efek badan yang gemuk tersebut disebabkan adanya hormon seseorang yang berkembang tidak wajar, aktivitas fisik (seperti kurangnya gerak), adanya faktor genetik (turunan), pola makan yang tidak teratur, Kebiasaan buruk terhadap waktu tidur, dan berbagai macam faktor lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Dilihat dari sisi kesehatan, kegemukan yang terjadi pada tubuh seseorang pernah dikaji dalam suatu teori yang dikenal dengan "keseimbangan energi". Penjelasan dari teori yang dimaksud tersebut adalah: Kegemukan pada tubuh seseorang bisa saja terjadi jika energi yang masuk dalam tubuh tidak sebanding dengan energi yang keluar dari dalam tubuh.
Apakah Anda termasuk Penderita Insomnia? Bacalah Tips Cepat tidur Dan Nyenyak.
Pada tubuh manusia, akan mendapatkan energi baru dari hasil makanan yang kita makan. Sementara itu dari hasil makanan yang masuk tersebut kemudian akan dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah energi. Energi pada tubuh manusia berjalan terhadap fungsinya masing-masing. Contohnya adalah, terjadinya metabolisme tubuh, berpikir, bergerak, dll.
Banyak sekali rumor beredar di masyarakat yang mengatakan makan malam dapat berakibat pada kegemukan. Benarkah Isu tersebut?
Pada teori energi yang sudah dijelaskan di atas, adanya kegemukan pada tubuh manusia dapat terjadi jika asupan makanan yang masuk pada tubuh seseorang melebihi kebutuhan energi tubuh yang seharusnya. Jadi sebenarnya, pemicu terbesar kegemukan pada tubuh kita salah satunya adalah gaya hidup atau cara terhadap kebiasaan pola makan. Bukan terletak pada makan malamnya.
Secara teori begini, tanpa kita sadari, gaya hidup yang disebut dengan sedentari ternyata sangat akrab dengan kehidupan kita. Contohnya seperti menonton televisi diikuti dengan aktifitas makan makanan ringan. Bagi orang yang bekerja di kantor, hal serupa biasanya terjjadi pada malam hari. Kejadiannya biasanya setelah merek pulang dari kantor. Apakah benar begitu? Anda yang menjawab.
Kebiasaan pola hidup yang semacam itulah yang kemudian secara otomatis asupan energi yang berlebihan masuk pada tubuh manusia. Dan dari kelebihan konsumsi atau makanan tersebutberakibt pada kegemukan. Tubuh kita pun akan gembrot. Dan yang sedang menjalankan program diet dari dokterpun sudah dipastikan akan mengalami kegagalan.
Dari sini kita dapat simpulkan. Terjadinya kegemukan pada tubuh seseoang bukanlah berasal dari waktu jam makan malamnya. Merlainkan asupan makan pada tubuh kita lah yang menjadi faktor utamanya. Maka dari itu hindari aktifitas ngemil secara membabi buta.
Adanya suatu konsep yang mengatakan. "Jangan makan malam karena efeknya, tubuh menjadi gemuk" sebenarnya tidak akan membawa pengaruh apapun. Akan tetapi Anda tetap tak akan bisa menghindar dari kegemukan yang terjadi pada tubuh Anda jika Anda makan tepat waktu, namun asupan makanan yang Anda konsumsi ternyata melebihi batas dari energi yang Anda keluarkan.
Jika Anda adalah pelaku Diet, Cobalah Tips ini: "pastikan adanya batasan antara asupan makanan dengan kebutuhan (energi yang Anda keluarkan). Jika Anda memiliki sugesti bahwa efek makan malam dapat berakibat pada kegemukan, Jangan bermalas-malasan untuk Olah raga. Hal ini bisa membakar kalori dan mengeluarkan energi yang berlebih pada tubuh Anda.
Dari berbagai sumber, makan malam Kerap kali dijadikan sebagai alasan terhadap naiknya berat badan. Benarkah demikian?
Sebenarnya faktor egemukan alias gembrotnya seseorang banyak kemungkinan untuk dicari tahu alasannya. Adapun alasan atau kemungkinan efek badan yang gemuk tersebut disebabkan adanya hormon seseorang yang berkembang tidak wajar, aktivitas fisik (seperti kurangnya gerak), adanya faktor genetik (turunan), pola makan yang tidak teratur, Kebiasaan buruk terhadap waktu tidur, dan berbagai macam faktor lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Dilihat dari sisi kesehatan, kegemukan yang terjadi pada tubuh seseorang pernah dikaji dalam suatu teori yang dikenal dengan "keseimbangan energi". Penjelasan dari teori yang dimaksud tersebut adalah: Kegemukan pada tubuh seseorang bisa saja terjadi jika energi yang masuk dalam tubuh tidak sebanding dengan energi yang keluar dari dalam tubuh.
Apakah Anda termasuk Penderita Insomnia? Bacalah Tips Cepat tidur Dan Nyenyak.
Pada tubuh manusia, akan mendapatkan energi baru dari hasil makanan yang kita makan. Sementara itu dari hasil makanan yang masuk tersebut kemudian akan dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah energi. Energi pada tubuh manusia berjalan terhadap fungsinya masing-masing. Contohnya adalah, terjadinya metabolisme tubuh, berpikir, bergerak, dll.
Benarkah Isu Efek Makan Malam Berakibat Pada Kegemukan?
 |
| Benarkan Makan Malam Berakibat pada obesitas? |
Banyak sekali rumor beredar di masyarakat yang mengatakan makan malam dapat berakibat pada kegemukan. Benarkah Isu tersebut?
Pada teori energi yang sudah dijelaskan di atas, adanya kegemukan pada tubuh manusia dapat terjadi jika asupan makanan yang masuk pada tubuh seseorang melebihi kebutuhan energi tubuh yang seharusnya. Jadi sebenarnya, pemicu terbesar kegemukan pada tubuh kita salah satunya adalah gaya hidup atau cara terhadap kebiasaan pola makan. Bukan terletak pada makan malamnya.
Secara teori begini, tanpa kita sadari, gaya hidup yang disebut dengan sedentari ternyata sangat akrab dengan kehidupan kita. Contohnya seperti menonton televisi diikuti dengan aktifitas makan makanan ringan. Bagi orang yang bekerja di kantor, hal serupa biasanya terjjadi pada malam hari. Kejadiannya biasanya setelah merek pulang dari kantor. Apakah benar begitu? Anda yang menjawab.
Kebiasaan pola hidup yang semacam itulah yang kemudian secara otomatis asupan energi yang berlebihan masuk pada tubuh manusia. Dan dari kelebihan konsumsi atau makanan tersebutberakibt pada kegemukan. Tubuh kita pun akan gembrot. Dan yang sedang menjalankan program diet dari dokterpun sudah dipastikan akan mengalami kegagalan.
Dari sini kita dapat simpulkan. Terjadinya kegemukan pada tubuh seseoang bukanlah berasal dari waktu jam makan malamnya. Merlainkan asupan makan pada tubuh kita lah yang menjadi faktor utamanya. Maka dari itu hindari aktifitas ngemil secara membabi buta.
Adanya suatu konsep yang mengatakan. "Jangan makan malam karena efeknya, tubuh menjadi gemuk" sebenarnya tidak akan membawa pengaruh apapun. Akan tetapi Anda tetap tak akan bisa menghindar dari kegemukan yang terjadi pada tubuh Anda jika Anda makan tepat waktu, namun asupan makanan yang Anda konsumsi ternyata melebihi batas dari energi yang Anda keluarkan.
Jika Anda adalah pelaku Diet, Cobalah Tips ini: "pastikan adanya batasan antara asupan makanan dengan kebutuhan (energi yang Anda keluarkan). Jika Anda memiliki sugesti bahwa efek makan malam dapat berakibat pada kegemukan, Jangan bermalas-malasan untuk Olah raga. Hal ini bisa membakar kalori dan mengeluarkan energi yang berlebih pada tubuh Anda.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis materi biologi secara Up To Date via email