-->

The Prince, The Princess And Mis. Cinderella part 2


The Prince, The Princess
And


Okeall, berhubung idenya masih ngalir kayak air, kali ini Star Night mau mencobamelanjutkan The Prince, the Princess and Mis Cinderella nya. langsung di bacaya. cekidot....
Sebenernyapengenalannya sudah cukup yang ada di part satu, tapi aku sepertinya inginmenambahkan sedikit. Ini tentang 'Nano - Nano. Tapi bukan permen ya, yahwalaupun tu gelar ku berikan berdasarkan permen tersebut.
Jadi begini, Nano -nano adalah sebuah sebutan yang ku tujukan untuk Kevin. Bahkan sampai saat initeman - teman ku masih heran kenapa aku memberikan gelaran tersebut karena akumemang sama sekali tidak pernah memberikan penjelasan.
Nah,khusus untuk reader,  ku kasih tau *tuhkan, kurang baik apa coba aku, tapi kok serba - serbi masih bilang akunjengkelin ya/ ck ck ck... tak patut*. Gelar tersebut sengaja aku pake gara -gara si kevin itu punya kepribadian ganda, eh triple. Walaupun sebenernya akujuga punya keperibadian triple juga, tapikan gak lucu kalau aku memberikangelaran itu untuk diriku sendiri. nah, karena memiliki tiga rasa itu lah akulebih suka menyebutnya nano - nano. Manis, asem, asin. kok jadi ngelantur ginisi?. Undo ke awal, Si Nano - nano itu, Teman, Musuh sekali gus merangkapsebagai bos ku , ralat adek bos ku. karena aku kerja di toko buku milikkakaknya. Kalau Kevin yang ngurus tu toko mah mustahil. Secara megang buku ajakayak nggak pernah. Ia datang ke toko itu juga biasanya cuma ngerecokin.
Baiklah,Dia itu TEMAN aku, Andre. karena setiap ada masalah apapun dia pasti bakalcerita sama andre. yaitu aku sendiri. Hubungan kita dekat sejak setahun yanglalu. Waktu aku nggak sengaja nolongin dia yang di rampok dengan caramenyemprotkan serbuk merica yang selalu di bawa kemana - mana tepat kemataperampok itu. yang kemudian berkat keahlian ku yang tidak diragukan dan bentarlagi bakal ku patenkan, aku berhasil membawanya kabur yang barulah belakanganku ketahui kalau dia adalah adik dari bos ku. Dan nggak tau kenapa sejak ituhubungan kita semakin dekat, Dia juga sering mampir ke toko, Tapi ya itu tadi,bukan buat baca buku tapi cuma mau ngerecokin aku aja.
Tapi,dia itu MUSUH aku, Riani.  Setiap hari, dia dan kelima orang teman -temannya yang tengil itu selalu saja ngerjain aku.  Tapi untungnya selalugagal karena setiap dia mau ngerjain riani, dia terlebih dahulu menceritakannyapada andre. So, wajar donk kalau aku bisa ngelak.
Cumasayang nya, berhubung dia selalu gagal ngerjain aku, sasarannya berpindah keteman - teman ku. Sementara aku tidak bisa bertindak apa - apa kecualimengingatkan teman - teman ku untuk berhati - hati karena nggak mungkin kan akungasih tau rencana kevin, yang ada mereka semua pasti bakal curiga. Alhasil,teman - teman ku lah yang selama ini terkena getahnya. Sementara Aku?. Aku cumabisa menahan emosi sebagai seorang kutu buku yang lugu ( ??? ).
Hado..... kok malah jadi molor kemana - mana ya?. ya udah  lah Di cut aja.langsung keceritanya aja nyok..... he he he........

***
Akusama sekali tidak dapat konsentrasi mendengarkan materi yang diajarkan pakRidwan. Pikiran ku molor kemana - mana. aku masih berusaha mencari cara untukmenghentikan teror yang dilempakan pada teman - teman ku. Kemaren kezia di buatmenangis gara - gara di dalam tas nya di isi bangkai tikut. Bahkan tadi pagiIren dipanggil ke ruangan pak Agus. Dia di introgasi habis - habisan karenatelah berani mengirimi surat cinta sekaligus sekuntum mawar merah untuknya.
Apalagipak agus memang seorang duda yang sudah berumur lima puluhan. Mana tulisannyamirip banget lagi sama tulisan Iren. Kerjaan siapa lagi coba kalau bukancecunguk - cecunguk itu. Terlebih pak Agus Orang nya sudah terkenal 'gatel'nggak ketulungan.
Hal ini lah yang membuat aku merasa makin sebel. Kalau ngerjain orang kok nggakkira - kira.

****

"Minggir!".
Akumenoleh kaget. Saat ini kevin dan konco - konconya sudah ada di sampingku.Sejenak ku edarkan pandangan ke sekeliling, masih begitu banyak meja yangkosong di kantin ini.
"Kitamau duduk di sini" Sambung kevin seolah - olah bisa membaca pikiranku.
Akusudah ingin membantah, tapi teman - teman ku mengisaratkan untuk manut. Yasudahlah, kali ini aku ngalah dan segera bersiap untuk beranjak pergi. Tapitiba - tiba Vano dengan seenak jidatnya mengambil keripik singkong yang ada ditangan ku dan tanpa basa - basi langsung melahapnya dengan santai.
"Sebenernyaapa si maksut nie orang ?" geram ku dalam hati sambil terus menatap tajamkearah Vano.
"Loenggak keberatan kan?" tanya vano atau lebih tepatnya meledek.
Sejenakaku terdiam tapi kemudian dengan sebuah senyuman ku balas ucapannya.
"Sama sekali nggak kok".
Menedengarucapan ku barusan Tu orang makin belagu kayaknya.
"Ohya, Loe mau lagi?. Biar sekalian gue beliin. Kasiaaan.... buat beli Keripik ajakalian nggak sanggup" Sambung ku yang sontak mengagetkan mereka. Emang nyaaku takut apa?.
"Maksutloe Apa?!" bentak Kevin berdiri dari duduknya.
"Lho....emang nya ada yang salah?" Balas ku berusaha terlihat santai bin kalem*eits, tapi bukan kayak lembu ya*.
"Loeberani sama gue?" ancam kevin lagi.
"Tentusaja tidak. Secara Bodiguard loe segitu banyak" Balasku tak mau kalahsambil menunjuk ke belakang kevin. Reflek kevin berbalik.
"Cewek- cewek itu maksud loe?".
"Emangsiapa lagi?".
Kevinsegera menarik tangan ku sebelum sempat pergi meninggalkannya.
"Loepikir gue banci?!" Tanya kevin merasa terhina.
"Haha ha.... Jadi loe baru nyadar".
Nggaktau dari mana datangnya keberanian ku untuk melawan kevin. Tapi yang jelas akusudah tidak tahan dengan sikap semena - mena nya yang berbanding balik dengansosok kevin yang 'andre' kenal.
"Jagabicara loe!".
Bentakankevin cukup untuk menarik perhatian seisi kantin. Dan kalau boleh jujurbentakan itu juga sukses membuat Aku kaget. E,,,,, ditambah rasa sedikit takutmungkin.
"Loeberani ngatain kita banci?" sela Vardan emosi.
"Bukangue loe yang ngomong" Aku berusaha bersikap secuek mungkin. Kali ini Akusudah memutuskan untuk menghadapi mereka. Apapun resikonya.
"Lagianberaninya cuma sama cewek. Itupun keroyokan. Terus kalau bukan banci apa cobanamanya?" sambung ku lagi.
"Loenantangi kita?!" Randi ikut - ikutan membentak.
Akusudah mau membalas lagi. Tapi sayang mulut ku keburu di pikep ( ??? ) samaIren. Sementara Nay Dan Kezia sudah membungkuk minta maaf sebelum akhirnyamenyeret ku pergi.
"Kalianapaan si?" Aku kesel karena Tangan ku di tarik paksa agar mengikutinyakeluar dari kantin.
"Udah.Kita harus pergi dari sini " ajak Nay khawatir.
"Ogah.Napain si kita harus pergi segala?.  Lagian kita kesini kan mau makan. Guejuga udah laper. Kita duduk di sini aja" Tolak ku sambil duduk di mejaseberang kevin.
"Kitamakannya laen kali aja" bujuk Iren lagi.
"Guekan laparnya sekarang. lagian tuh pesanan kita juga udah datang".
Sayang, belum sempat pelayan itu sampai di mejakami, kevin sudah terlebih dahulu mencegatnya.Tentu saja pelayan itu manut danhanya menundukan badan pada kami tanda minta maaf. Jelas saja hal ini membuataku makin gondok, Ternyata usut punya usut nie kampus milik bokapnya *Dramaabis/ Ilham: Gu jun pyo/he he he*.
"Sabarriani" Bisik Nay sambil mengenggam tangan ku erat.
Sementaraaku sama sekali tidak dapat melepaskan pandangan ke kevin yang jelas - jelassedang tersenyum mengejek.
Aha*kalau ikalan di tipi biasanya keluar lampu menyala diatas kepalanya*.... Tiba- tiba aku punya ide. Ya bisa di bilang kayak ilham gitu. Tanpa bisa ku tahanSebuah senyuman meluncur mulus dari bibir ku.
"Kevin,Apa loe pernah dengar istilah pembalasan berdarah?. Kali ini Gue pastika loe sedikitmerasakannya" Gumam ku dalam hati.

****

Liatjam, Pukul 01:35 Malam. Ngantuk deh beneran. Mana ngetiknya pake hape lagi.Maklum lah masih belum mencukupi dana untuk menambah fasilitas *curhat gakpenting*. So terpaksa The Prince, The Princess And Mis. Cinderella nya di TBC dulu…. Lagian Star Night juga sudah mau bobo dulu … he he…. Nantikan aja ya The Prince, The Princess And Mis.Cinderella episode selanjutnya. Semoga saja Idenya tetap mengalir…..


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis materi biologi secara Up To Date via email